
Sumber Gambar: Gigi Maccagnini/Medium

Mengutip dari National Geographic, Suku Aborigin atau Aboriginal Australians merupakan suku pertama yang tinggal di benua Australia sejak lebih dari 50.000 tahun lalu.
Ada juga suatu teori yang menyebut Suku Aborigin sebagai migran awal yang keluar 70.000 tahun lalu dari Afrika. Hal tersebut menjadikan mereka sebagai populasi manusia tertua yang tinggal di luar Afrika.
Tidak heran, teori tersebut sejalan dengan nama Suku Aborigin yang diambil dari bahasa Latin, yakni aborigine (awal).
Selain itu, orang-orang Suku Aborigin pun memiliki ciri-ciri yang mirip dengan masyarakat dari Papua. Lantas, mengapa saat ini keturunan bangsa Eropa yang mendominasi Australia?
Simak penjelasan berikut untuk menemukan jawabannya!
Tentang Suku Aborigin

Terdapat teori bahwa orang-orang Suku Aborigin bermigrasi ke luar Afrika sekitar 70.000 tahun lalu. Akan tetapi, sebelum sampai di Australia sekitar 40.000ㅡ50.000 tahun lalu, terdapat pendapat lain yang menyebut Suku Aborigin bermigrasi dari suatu daratan luas di Asia.
Namun, karena proses alam yang terjadi, daratan itu terbagi menjadi dua tempat, yakni Pulau Papua dan Benua Australia.
Oleh karena itu, ada kemiripan antara orang-orang Suku Aborigin dan Papua, yaitu:
- berkulit gelap;
- berambut keriting;
- berbibir tebal;
- dan berkelopak mata lurus.
Di Australia, Suku Aborigin tidak menetap di satu tempat. Mereka hidup berpindah-pindah, sehingga hanya membuat rumah sederhana dengan daun-daun kering dan ranting-ranting pohon sebagai tempat tinggal sementara.
Jadi, tidak heran jika Suku Aborigin memiliki julukan lain, yaitu Suku Pengembara. Kemudian, selama jangka waktu tersebut, orang-orang Suku Aborigin di benua Australia sudah berjumlah 30.000 orang.
Hanya saja, perlu menjadi catatan bahwa Suku Aborigin tidak terbentuk dari kelompok homogen (satu jenis), melainkan berbagai jenis kelompok yang menghasilkan suatu budaya.
Maka dari itu, Suku Aborigin di Australia pun terbagi menjadi beberapa kelompok sesuai budaya masing-masing, yaitu Aborigin Koorie di Sydney, Aborigin Yolngu di Pesisir Utara Australia, dan Aborigin Larrakeyah di wilayah Darwin.
Tersingkir dari Benua Sendiri

Pada 1788, terdapat sekitar 750.000ㅡ1.250.000 orang Aborigin yang tinggal di Australia. Kemudian, pada tahun tersebut pun Inggris mulai menjajah Australia.
Selain itu, wabah penyakit melanda orang-orang Suku Aborigin dan penjajah Inggris merebut tanah mereka.
Tentu saja mereka tidak diam dan berusaha melawan. Namun, sebanyak 20.000 orang Suku Aborigin Australia meninggal dunia akibat pembantaian dan pemiskinan oleh penjajah Inggris.
Bahkan, antara 1910 dan 1970, terdapat kebijakan pemerintah yang menyebabkan 10ㅡ33% anak-anak Suku Aborigin Australia pindah secara paksa dari rumah mereka.
Anak-anak yang disebut “The Stolen Generation” itu dimasukkan ke dalam keluarga dan institusi angkat, serta tidak boleh berbicara dalam bahasa asli mereka. Nama mereka pun sering bergonta-ganti.
Sampai pada 1967, masyarakat Australia memilih agar undang-undang federal juga berlaku untuk orang-orang Aborigin Australia. Karena kebanyakan orang-orang Aborigin Australia tidak memiliki kewarganegaraan penuh atau hak suara sampai 1965.
Baca Juga: Australian Qualification Framework: Kunci Sukses Berkarier di Australia
Keadaan Saat Ini

Pada 2008, Perdana Menteri Australia, yaitu Kevin Rudd mengungkapkan permintaan maaf secara nasional atas tindakan negara mereka terhadap Suku Aborigin Australia.
Kemudian, secara hukum, “Aborigin Australia” diakui sebagai “orang keturunan Aborigin atau Penduduk Kepulauan Selat Torres yang diidentifikasi sebagai Penduduk Asli atau Penduduk Kepulauan Selat Torres, dan diterima oleh komunitas tempat dia tinggal”.
Sehingga, saat ini orang Aborigin Australia dibagi menjadi dua kelompok:
- Orang Aborigin yang berkerabat dengan mereka yang sudah mendiami Australia ketika Inggris mulai menjajah pada 1788.
- Orang Aborigin yang merupakan keturunan penduduk Kepulauan Selat Torres.
Sejak permintaan maaf secara nasional itu pun, Australia berusaha mengurangi kesenjangan sosial antara orang Aborigin Australia dan orang non-pribumi Australia.
Salah satu bentuk usaha mereka adalah mengajarkan bahasa Aborigin di sekolah-sekolah Australia. Karena bahasa Aborigin yang merupakan bahasa asli Australia terancam punah.
Melalui laman Government of Western Australia, mereka mengatakan akan berkomitmen mengajarkan bahasa Aborigin dan bahasa Torres Strait Islander di sekolah-sekolah umum seluruh negara bagian.
Sejarah dan budaya Suku Aborigin pun masuk ke dalam kurikulum pendidikan di Australia. Sehingga, dapat melibatkan seluruh peserta didik untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan budaya yang ada.
Nah, itulah sejarah singkat dan fakta-fakta Suku Aborigin Australia. Apabila Cationers tertarik dengan informasi seputar besiswa, fakta, sejarah, atau bahasa dari negara-negara lainnya, bisa kunjungi akun Instagram Hellocation di Hellocation.id atau membaca artikel-artikel lainnya di Blog Hellocation.