Juli 4, 2024
Trot, genre musik asli Korea Selatan jauh sebelum K-pop datang
Trot, genre musik asli Korea Selatan jauh sebelum K-pop datang

Musik k-pop menjadi sangat terkenal dan populer baik di Korea Selatan maupun di Internasional. Biasanya dibawakan oleh grup maupun solois dan untuk grup berisikan beberapa anggota mulai dari 3 hingga mencapai 30an. 

Sebelum ada musik Korea yang bergenre pop ternyata genre trot sudah ada sejak jaman dulu bahkan jaman peperangan dengan jepang. 

Apakah Cationers tahu dengan genre trot? Ada yang sudah pernah mendengar? Andai Cationers ketahui sebelum korean wave seperti lagu-lagu k-pop saat ini merajalela di Korea Selatan. Ternyata, trot sudah lebih dulu digemari oleh masyarakat di negeri ginseng tersebut. 

Untuk kamu yang mau lebih tau bisa cek artikel ini selengkapnya.

Mirip dengan Dangdut

Musik trot memiliki kemiripan dengan genre musik dangdut. Tak lain karena memiliki tempo 2/4 dan 3/4 yang diambil dari musik fox trot dan sering digunakan sebagai musik pengiring dansa.

Genre musik ini berkembang pada masa penjajahan Jepang atas Korea. Kabarnya, tror dikenal memiliki kemiripan dengan musik enka atau kayokyoku dari Jepang. Musik ini juga dikenal dengan nama yuhaengga, namun kini lebih populer dengan sebutan trot atau ppongjjak.

Lirik lagu trot biasanya bercerita tentang kesedihan atau penderitaan. Namun di antara tema-tema lain, yang populer adalah cinta antara sepasang kekasih, cinta terhadap keluarga, serta pemandangan alam.

Nada Aliefia Faizin, tutor Cetta Korean dan content creator, mengungkap kalau trot (트로트) atau ppongjjak adalah musik yang berbeda dari musik pop atau modern pada umumnya.

“Mereka punya cengkok yang khas,” ungkap Nada Ssaem.

Nada Ssaem mengungkap ciri-ciri musik trot ada tiga, yaitu penyanyinya menggunakan cengkok, musiknya lebih heboh seperti jedak jeduk terkesan ceria, dan kostumnya meriah (ada blink-blink atau rumbai-rumbai).

Trot sendiri memiliki metode menyanyi, gerak tubuh, dan intonasi yang berbeda dengan musik K-Pop pada umumnya. Selain itu, genre lagu ini memiliki cengkok khas sehingga tak semua orang bisa menguasai cara bernyanyi lagu trot. Persis lagu dangdut yang penyanyinya harus memiliki cengkok khusus yang menjadikan musik jenis ini begitu khas saat didengarkan.

K-pop bukan genre musik asli Korea Selatan

Banyak orang berpendapat bahwa K-pop merupakan musik asli yang berasal dari Korea Selatan karena berkembang dan populer di negara tersebut. Namun, jika kita melihat sejarahnya. Musikalitas orang Korea dahulu terpengaruhi oleh china yang pada masa itu masih diduduki oleh dinasti Ming. 

Di masa Kolonial Jepang, pada 1930, lagu-lagu pop Jepang mulai masuk ke Korea. Tentu saja, adanya musik Jepang mengusik musik khas Korea sendiri. 

Kemudian, di tahun 1950-1960 an, musik barat mulai masuk menyelinap melalui banyaknya pertunjukan musik Barat. Musik-musik digaungkan dan dipertontonkan di pangkalan militer Amerika Serikat di Korea Selatan.

Sejak saat itulah banyak lagu-lagu Korea yang menyadur dari bahasa Inggris mulai merebak dan menyanyikan lagu-lagu bernuansa inggris oleh penyanyi orang Korea Selatan itu sendiri. Salah satu contohnya, adalah lagu Oh My Darling Clementine yang berubah judul menjadi Simcheongga.

Popularitas dan Revitalisasi Trot

Lim Young Woong menang war voting antara 2 fandom besar idol k-pop
Lim Young Woong menang war voting antara 2 fandom besar idol k-pop.

Menurut Nada Ssaem, musik trot ini lebih digemari oleh kalangan orang tua atau pekerja karena anak muda di Korea lebih memilih K-Pop atau Western Pop. Ia merujuk kepada survei yang dilakukan oleh Seoul Broadcasting System (SBS) pada tahun 2003, 64 dari 100 lagu Korea Selatan yang disukai.

Hal ini bukan tanpa alasan semenjak genre k-pop booming di kalangan muda dan hanya generasi tua saja yang mendengarkan genre trot dalam keseharian mereka. 

Seiring berjalannya waktu, banyak anak muda yang mulai tertarik terhadap genre trot yang memang difaktorkan oleh banyak hal salah satunya, penyanyi muda bernama Lim Young Woong.

Penyanyi muda yang membawakan lagu bergenre trot ini memiliki fanbase yang kuat dan banyak disukai oleh ibu-ibu disana. Sehingga tidak heran jika ada sebuah penghargaan berdasarkan voting, Lim Young Woong sering mendapat poin tertinggi dan menciptakan gap yang jauh dengan pesaing-pesaingnya. 

Seperti yang terjadi pada war beberapa tahun kebelakang antara EXO vs BTS, basis kedua grup ini berusaha keras untuk memenangkan penghargaan yang diincar-incar dan mengumpulkan voting sebanyak-banyaknya. 

Namun, apa yang terjadi diakhir sungguh mengejutkan. Lim Young Woong mendapat posisi pertama dengan meraih jumlah voting yang paling banyak. 

Duh memang benar ya, ras terkuat di muka bumi benar-benar tidak bisa dilawan. Tak jarang banyak fandom idol merasa takut jika idol mereka masuk nominasi yang sama dengan Lim Young Woong karena sudah pasti lawannya ibu-ibu. 

Nah, itu dia mengenai sejarah dan popularitas genre trot di Korea Selatan. Ada yang sudah pernah mendengarnya? Kalau sudah, coba komen di bawah website ini ya. 

Sekaligus jangan lupa untuk mengikuti website dan Instagram hellocation Korea untuk kamu bisa mendapatkan informasi-informasi terbaru mengenai seputar dunia Korea mulai dari Industri Korea, Karir, Beasiswa, Hingga Trivia-trivia yang menarik lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *