Juni 22, 2025
Kuliah Sambil Kerja di Luar Negeri

Sumber: Freepik

Kuliah Sambil Kerja di Luar Negeri
Sumber: Freepik

Kuliah sambil kerja di luar negeri menjadi impian bagi sebagian orang. Bisa dapet ilmu dan pengalaman tinggal di luar negeri sekaligus punya penghasilan sendiri? Hmm, kedengarannya menggiurkan ya, Cationers! Tapi, sebelum itu, ada beberapa hal penting yang perlu kamu tahu. Yuk, simak informasi di bawah ini supaya lebih siap buat ngejar cita-cita ke negara impian!

Negara yang Cocok untuk Kuliah Sambil Kerja di Luar Negeri

Ada beberapa negara yang cocok jadi pilihan Cationers buat kuliah sambil kerja di luar negeri, nih. Salah satu diantaranya mungkin aja negara impian kamu.

1. Korea Selatan

Korea Selatan jadi salah satu negara yang memperbolehkan mahasiswa untuk bekerja paruh waktu (part time). Bagi mahasiswa internasional dengan Visa D2 juga bisa mengambil pekerjaan paruh waktu dengan durasi maksimal 20 jam per minggunya. Visa D2 merupakan visa khusus bagi pelajar internasional yang akan menempuh pendidikan jenjang S1, S2, S3, maupun mengikuti pertukaran pelajar di Korea Selatan. 

2. Inggris

Inggris bisa jadi salah satu opsi buat Cationers yang pengen kuliah sambil kerja di Eropa. Berbekal Visa Student (Tier 4), kamu bisa tetap kuliah sambil bekerja paruh waktu dengan maksimal jam kerja 20 jam setiap minggunya. Selain itu, kamu juga bisa mengambil magang untuk menambah pengalaman kerja selama liburan musim panas, loh!  

3. Kanada

Setelah bahas negara di Asia dan Eropa, yuk kita geser ke Benua Amerika. Kanada punya satu program menarik buat kamu yang tertarik kuliah sambil kerja di luar negeri. Program Co-op di Kanada memungkinkan mahasiswa menjalani studi akademik sekaligus merasakan pengalaman kerja di industri. Kabar baiknya lagi, dari program ini mahasiswa juga akan dapat penghasilan, loh!

4. Australia

Australia memiliki durasi maksimal jam kerja paruh waktu bagi mahasiswa yang sedikit lebih panjang daripada Korea Selatan dan Inggris, yaitu 24 jam per minggu. Cationers juga boleh mengambil pekerjaan penuh waktu selama masa liburan. Beberapa universitas bahkan menghubungkan mahasiswa dengan perusahaan dalam penyediaan program magang berpenghasilan, seperti James Cook University dan The Hotel School

5. Singapura

Singapura memperbolehkan mahasiswa untuk bekerja paruh waktu dengan durasi bekerja maksimal 16 jam per minggu. Namun, mahasiswa internasional yang ingin bekerja paruh waktu selama berkuliah harus memiliki Work Permit dari Ministry of Manpower (MOM) Singapura. 

Cara Kuliah Sambil Kerja di Luar Negeri

Berikut beberapa hal yang perlu Cationers persiapkan untuk bisa kuliah sambil kerja di luar negeri.

1. Persiapan Dokumen untuk Kuliah Sambil Kerja di Luar Negeri

Persiapan dokumen yang dibutuhkan tentunya perlu disesuaikan dengan negara tujuan. Setiap negara memiliki aturan dan persyaratan yang berbeda-beda dalam menerima mahasiswa internasional. Selanjutnya, setelah dokumen masuk kuliah siap, persiapkan juga dokumen persyaratan untuk bisa bekerja di sana. Beberapa negara membutuhkan visa khusus bagi mahasiswa yang ingin bekerja sambil kuliah.

Baca Juga: Apa Itu Apostille? Cara Mudah Legalkan Dokumen di Banyak Negara!

2. Asah Skill yang Dibutuhkan untuk Kuliah Sambil Kerja di Luar Negeri

Kemampuan bahasa sesuai bahasa mayoritas sehari-hari di negara tujuan sangatlah penting. Beberapa pekerjaan bahkan mewajibkan penguasaan bahasa yang baik demi menunjang pekerjaan. Selain kemampuan bahasa, skill lain yang sesuai dengan bidang kerja juga perlu diasah. Hal ini bisa jadi poin plus dibanding pelamar kerja yang lain. 

Lihat Juga: Cara Cepat Kuasai Dasar Bahasa Asing

3. Buat Perencanaan Keuangan untuk Kuliah Sambil Kerja di Luar Negeri

Cationers bisa mulai mempersiapkan perencanaan keuangan sesuai dengan kondisi negara tujuan. Coba lakukan riset seputar biaya hidup, biaya kuliah, dan asuransi kesehatan. Jika biaya kuliah dan biaya hidup sudah termasuk dalam tanggungan beasiswa, kamu bisa mencoba pekerjaan paruh waktu untuk menunjang kebutuhan tidak terduga atau tabungan khusus. 

Beasiswa Kuliah Sambil Kerja di Luar Negeri

Kuliah di luar negeri dapat menjadi pilihan menarik jika mendapatkan beasiswa tertentu. Cationers bisa bekerja paruh waktu untuk menambah uang jajan atau biaya kebutuhan lain. Namun, tidak semua program beasiswa bagi mahasiswa internasional memperbolehkan mahasiswa untuk bekerja. Beberapa program beasiswa mengharuskan penerimanya untuk fokus kepada studi akademik saja.

Berikut beberapa program beasiswa luar negeri yang memungkinkan mahasiswa penerima untuk kuliah sambil bekerja di luar negeri:

1. Global Korea Scholarship (GKS)

Selama masa studi, Cationers boleh mengambil pekerjaan di dalam kampus. Selanjutnya, saat masa liburan tiba, kamu boleh mengambil pekerjaan di luar kampus.

2. Erasmus Mundus Joint Master Degree (EMJMD)

Beasiswa dari Uni Eropa ini membebaskan penerimanya untuk mengambil pekerjaan paruh waktu selama masa studi. Beasiswa ini juga memberikan beberapa benefit lain, seperti biaya transportasi, asuransi kesehatan, serta biaya lainnya yang menjadi kebutuhan selama masa studi berlangsung.

3. Beasiswa Chevening

Pemerintah Inggris menawarkan beasiswa ini tanpa melarang penerimanya untuk bekerja paruh waktu. Namun, terdapat maksimal durasi waktu kerja 20 jam setiap minggu. Batasan waktu ini berguna agar mahasiswa dapat tetap fokus pada studinya.

4. Australia Awards Scholarship (AAS)

Australia Awards menjadi salah satu beasiswa dari pemerintah Australia yang menjadi tujuan para pencari beasiswa. Beasiswa ini memperbolehkan penerimanya bekerja paruh waktu dengan syarat wajib melapor ke Student Contact Officer. 

5. Beasiswa Dr. Goh Keng Swee (GKS)

Beasiswa oleh The Association of Banks in Singapore (ABS) ini membebaskan penerimanya untuk bekerja paruh waktu selama masa studi. Benefit lain dari beasiswa ini berupa kemungkinan mendapat penempatan kerja setelah lulus. 

Perlu diingat juga bahwa beberapa beasiswa mengharuskan calon penerimanya membuat essay sebagai syarat pendaftaran. Bagi Cationers yang belum pernah mendaftar beasiswa luar negeri mungkin masih bingung dan ragu sama hasil essay yang kamu buat. 

Nah, Cationers bisa coba layanan proofreading Hellocation di sini supaya makin yakin sama essay yang mau diajuin buat daftar beasiswa! Persiapan dokumen yang cukup sulit juga bisa dibantu lewat layanan translate dokumen Hellocation, loh! 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *