Juni 22, 2025
Source: Pinterest

Tren kekerasan di sekolah Korea Selatan menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan, terutama di jenjang sekolah menengah pertama (SMP). Berdasarkan laporan dari Jongro Academy, jumlah kasus kekerasan di SMP mencapai 17.833 kasus tahun lalu yang mana lebih dari dua kali lipat dibandingkan 7.446 kasus yang terjadi di sekolah menengah atas (SMA).

Tidak hanya itu, jumlah tindakan disipliner yang dijatuhkan ke siswa SMP pun jauh lebih tinggi, yaitu 36.069 kasus, dibandingkan 12.975 kasus di SMA. Data ini menunjukkan bahwa satu kasus kekerasan di SMP bisa menghasilkan lebih dari satu tindakan sanksi, mengindikasikan adanya kekerasan berulang atau multi pelaku.

Jenis Kekerasan yang Paling Umum

Jenis kekerasan yang dominan di kalangan siswa SMP:

  • Kekerasan fisik: 30,9%
  • Kekerasan verbal: 29,3%
  • Kekerasan siber (cyberbullying): 11,6%
  • Kekerasan seksual: 9,2%
  • Pemerasan dan ancaman: 5,9%

Sementara itu, sanksi yang diberikan paling banyak berupa:

  • Larangan kontak dengan korban: 29,2%
  • Layanan sosial sekolah: 20,9%
  • Permintaan maaf tertulis: 20,1%

Hukuman Berat Semakin Meningkat

Yang semakin mencemaskan, sanksi berat mengalami lonjakan besar. Pemindahan sekolah (level 8) meningkat 88%, dari 474 ke 891 kasus. Pergantian kelas (level 7) juga naik hampir 38%, dari 1.302 ke 1.794 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keparahan kasus kekerasan ikut meningkat, bukan cuma jumlahnya.

Dibanding SMA, Mengapa SMP Lebih Parah?

Beberapa faktor penyebab angka kekerasan lebih tinggi di SMP:

  • Usia remaja awal yang belum stabil secara emosi dan sosial
  • Kurangnya sistem intervensi dini
  • Tekanan sosial di lingkungan pertemanan, terutama lewat media sosial

Di sisi lain, SMA punya sistem yang lebih fokus ke akademik dan seleksi masuk universitas, sehingga siswa cenderung menahan diri agar catatan mereka bersih

Kesimpulan

Kekerasan di tingkat SMP Korea kini jadi masalah serius yang harus segera ditangani. Meskipun belum banyak memengaruhi seleksi masuk SMA, catatan kekerasan bisa menimbulkan dampak jangka panjang secara psikologis dan sosial bagi siswa. Sekolah, orang tua, dan pemerintah perlu kerja sama lebih kuat untuk mendorong budaya sekolah yang aman dan suportif sejak dini.

Jadi gimana nih, Cationers? Fakta kalau kekerasan di SMP Korea bisa tiga kali lipat lebih banyak dari SMA cukup bikin geleng-geleng, ya. Kira-kira, apa yang bisa kita pelajari dari fenomena ini? Share pendapat kamu di kolom komentar, yuk! 

Biar kamu nggak ketinggalan info seru lainnya, jangan lupa aktifin notifikasi blog Hellocation.id  dan follow kami di Instagram @hellocationkorea. Kita bakal terus update soal isu sosial, budaya pop, pendidikan, hingga kolaborasi unik Korea-Indonesia! Annyeong dan sampai jumpa di K-News selanjutnya! 

Sumber: The Hankyoreh (https://www.hani.co.kr/arti/society/schooling/1196808.html)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *