April 11, 2025
Culture Shock yang Dialami Mahasiswa Indonesia saat Kuliah di Jepang

Sumber: Japan Times/Kyodo

Menimba ilmu di negara lain tentunya bukan hal yang mudah. Kita harus beradaptasi dengan lingkungan baru, terutama bahasa, sistem pembelajaran, budaya, dan lainnya. Jika kamu ingin kuliah di negara seperti Jepang, tentunya kamu harus mempersiapkan diri dengan baik nih, Cationers. Yuk, simak terkait culture shock mahasiswa Indonesia saat kuliah di Jepang!

Baca juga: Terinspirasi dari Konglomerat China: Strategi Bisnis yang bisa Ditiru

 

Cara Isi Presensi yang Disiplin

Isi presensi di Jepang berbeda dengan di Indonesia lho, Cationers. Cara mahasiswa isi presensi di Jepang adalah dengan menggunakan barcode. Dilansir dari IDN Times, barcode tersebut akan dibagikan kepada mahasiswa dan hanya bisa digunakan satu kali saja. Jadi, jika kamu ingin “titip absen/tipsen”, maka tidak bisa ya, Cationers!

 

Jarangnya Mesin Pengering

Warga Jepang, termasuk mahasiswanya, mengeringkan baju mereka di bawah sinar matahari. Dilansir dari Archi Designer Japan, hal ini dikarenakan gagasan “rasanya lebih baik menjemur di bawah sinar matahari” sudah ada sejak lama. Selain itu, kebanyakan rumah atau asrama di Jepang memiliki keterbatasan ruang untuk mesin cuci dan pengering. Namun, jika kamu ingin menggunakan mesin pengering, kamu bisa pergi ke coin laundry.

 

Disiplin yang Tinggi terhadap Waktu

Warga Jepang, baik para pekerja dan mahasiswanya, memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi terutama terhadap waktu. Mahasiswa akan datang sekitar 10-15 menit sebelum kelas dimulai. Para dosen juga sangat disiplin terhadap peraturan yang ada di kelas. Jadi, pastikan kamu selalu tepat waktu dan menaati peraturan yang diberikan ya!

 

Jika ingin tanda tangan, bisa gunakan Hanko

Dilansir dari Tokyo Cheapo, hanko bisa digunakan untuk tanda tangan di Jepang. Hanko merupakan stempel berukir yang dapat digunakan dalam situasi apapun seperti menandatangani dokumen bank, melakukan kontrak, dan lainnya. Oleh karena itu, ketika kamu berkuliah di Negeri Sakura, jangan lupa memiliki hanko ya, Cationers!

 

Culture Shock yang Dialami Mahasiswa Indonesia saat Kuliah di Jepang
Sumber: Tokyo Cheapo/Gregory Lane

Individualisme yang Tinggi pada Mahasiswa

Berbeda dengan Indonesia yang seringkali ada tugas kelompok, di Jepang jarang ada tugas kelompok, Cationers. Mahasiswa di sana juga memiliki individualitas yang tinggi. Oleh karena itu, kamu harus mempersiapkan diri dengan baik dalam bersikap mandiri saat berkuliah di Jepang. 

Itulah perubahan budaya atau culture shock yang mungkin kamu alami saat kuliah di Jepang, Cationers! Semoga informasi tersebut bermanfaat, ya. Untuk informasi lebih lanjut terkait trivia dari seluruh dunia, kamu dapat mengunjungi akun instagram Hellocation ID, ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *