
Sumber Gambar: Japanese Talk Online
Jika kamu sedang mencari rekomendasi novel karya penulis Jepang yang membuat heartwarming, berikut 5 rekomendasi dari Hellocation.
1. Twenty Four Eyes – Sakae Tsuboi

Menceritakan Miss Oishi, guru baru yang mendapatkan tugas mengajar di suatu desa nelayan miskin. Miss Oishi dan 12 muridnya —terdiri atas 7 murid perempuan dan 5 murid laki-laki— melaksanakan pembelajaran di alam terbuka. Meski begitu, Miss Oishi jadi belajar hidup sederhana. Ia juga mendapatkan kasih sayang dari murid-muridnya.
Akan tetapi, suasana hangat itu berubah ketika perang dunia melanda. Miss Oishi dan murid-muridnya harus belajar dalam suasana bahaya yang dapat terjadi tanpa mengenal waktu. Ketika membaca novel ini, kamu akan disuguhkan momen-momen yang mengharukan karena ketulusan Miss Oishi dalam mengajar murid-muridnya.
2. Totto Chan: The Little Girl at The Window – Tetsuko Kuroyanagi

Menceritakan kisah nyata pengarangnya ketika masih kanak-kanak, yaitu Tetsuko Kuroyanagi. Totto-chan merupakan nama panggilannya. Di masa kecilnya, Totto adalah anak yang memiliki keingintahuan, imajinasi, dan antusiasme tinggi dalam mempelajari hal baru.
Totto sangat menyukai pengamen jalanan. Ia akan berdiri di dekat jendela dan menunggu kelompok pengamen jalanan datang, walau pembelajaran sedang berlangsung. Sikap Totto membuat guru-guru menganggapnya anak nakal dan sulit diatur. Mereka juga tidak paham cara menangani anak seperti Totto. Hal tersebut membuat sekolah mengeluarkannya.
Melalui novel ini, kamu akan terharu oleh kisah Totto di sekolah barunya. Sekolah itu sangat unik karena bangunannya terbuat dari gerbong kereta api yang tidak terpakai. Tiang sekolahnya pun terbuat dari batang pohon hidup. Tidak hanya itu, kepala sekolah tersebut, yaitu Mr. Kobayashi memiliki sistem pendidikan yang berbeda. Ia membebaskan anak-anaknya untuk mempelajari mata pelajaran yang mereka suka.
3. Botchan – Natsume Soseki

Menceritakan pemberontakan seorang guru muda bernama Botchan terhadap sistem pendidikan di sekolah pedesaan, tempatnya mengajar. Bukan hanya murid-muridnya, guru di sekolah itu juga terkenal aneh dan nakal. Mengolok-olok guru, tawuran, mabuk-mabukan, dan kenakalan lainnya seolah hal biasa di sekolah tersebut. Selain itu, aturan sekolahnya pun tidak relevan dan efisien. Mereka mempertahankan suatu tradisi turun-temurun yang seharusnya tidak perlu dilakukan lagi.
Novel ini menunjukkan orang-orang yang mementingkan urusan pribadinya dalam dunia pendidikan. Kamu akan menyadari bahwa di dunia tersebut pun akan ada manusia yang berbuat licik, berbohong, dan sebagainya. Meski begitu, kamu juga akan dibuat tertawa karena ceritanya mengandung unsur humor.
4. Funiculi Funicula – Toshikazu Kawaguchi

Mengisahkan suatu kafe tua di sebuah gang kecil kota Tokyo. Kafe tersebut dapat membuat pengunjung menjelajahi waktu. Kamu akan dibawa pada kisah orang-orang yang kembali ke masa lalu untuk tujuan mereka masing-masing. Ada wanita yang ingin berbaikan dengan kekasihnya, seorang kakak yang ingin menemui adiknya untuk terakhir kali, dan sebagainya.
Namun, ada peraturan yang harus mereka patuhi, yaitu tetap duduk di kursi yang telah ditentukan, hal yang mereka lakukan di masa lalu tidak akan mengubah kenyataan di masa kini, dan menghabiskan kopi khusus yang disajikan sebelum kopi itu dingin.
Setelah membaca novel ini, kamu akan mendapatkan pesan berharga, yaitu menerima peristiwa yang telah terjadi di masa lalu dengan hati lapang agar dapat menjalani hidup dengan baik di masa kini maupun masa depan.
5. Days at Morisaki Bookshop – Satoshi Yagisawa

Menceritakan Takako yang berusia 25 tahun dan tidak pernah suka membaca, padahal keluarganya memiliki toko buku Morisaki yang telah diwariskan selama tiga generasi. Bangunannya tua dan letaknya tersembunyi di Jimbocho, Tokyo.
Meski begitu, Morisaki dipenuhi ratusan buku bekas dan merupakan kebanggaan pamannya yang bernama Satoru. Ia mengabdikan hidupnya untuk toko buku itu sejak istrinya, Momoko meninggalkannya lima tahun lalu.
Suatu hari, pacar Takako mengungkapkan bahwa dia menikah dengan orang lain. Pamannya menawarkan Takako untuk tinggal tanpa biaya sewa di kamar kecil di atas Morisaki. Berharap agar Takako dapat menyembuhkan luka hatinya.
Namun, tidak disangka-sangka Takako menemukan dunia baru di dalam tumpukan buku yang berjejer di toko buku Morisaki. Kemudian, seiring berjalannya waktu, Satoru dan Takako menyadari bahwa mereka memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang mereka pikirkan sebelumnya.
Melalui novel ini, kamu akan disuguhkan kisah mereka di Morisaki. Toko buku yang mengajarkan mereka tentang kehidupan, cinta, dan kekuatan penyembuhan dari buku.
Baca Juga: 5 Book Café Paling Hits di Korea Selatan, Cocok Buat Me-Time!
Itu dia 5 rekomendasi novel karya penulis Jepang. Kamu tertarik untuk membaca buku yang mana, Cationers?