
Beasiswa GKS (Global Korea Scholarship) adalah program fully-funded yang diberikan pemerintah Korea Selatan untuk mahasiswa asing di seluruh dunia yang ingin melanjutkan kuliah ke Korea Selatan.
Dalam beasiswa GKS (Global Korea Scholarship), pelamar diwajibkan untuk menulis 2 (dua) jenis esai berupa Personal Statement dan Study Plan. Esai merupakan salah satu dokumen yang menentukan keberhasilan pelamar dalam meraih beasiswa. Pada artikel sebelumnya sudah pernah nih, membahas mengenai beasiswa GKS ini. Namun dalam persyaratannya harus membuat dua buah esai. Terkadang, penulisan esai menjadi momok menakutkan bagi sebagian pendaftar karena tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup.
Cationers yang tertarik untuk melamar beasiswa ke luar negeri, khususnya beasiswa GKS, bisa menghindari kesalahan-kesalahan umum berikut ini ketika menulis esai beasiswa. Simak sampai beres, ya!
Baca Juga : Mau Lanjut S2 ke Korea? Daftar di Program Beasiswa GKS 2024 Aja!
1. Tidak membaca guidelines
Guidelines atau buku panduan merupakan salah satu dokumen yang paling penting untuk dibaca sebelum memulai aplikasi beasiswa. Dari penyusunan dokumen hingga penulisan esai, guidelines memberikan petunjuk mengenai hal-hal apa saja yang diinginkan dan dicari oleh pemberi beasiswa kepada calon awardee-nya.
Pada umumnya, pemberi beasiswa akan menyertakan kriteria-kriteria yang wajib dipenuhi pelamar beasiswa yang eligible untuk mengikuti program tersebut. Tujuannya tidak lain adalah untuk menyaring talent-talent yang terkualifikasi di antara ribuan aplikasi yang masuk setiap tahunnya.
Pastikan esai yang sobat tulis sejalan dengan informasi yang diharapkan pemberi beasiswa, serta mendukung informasi pribadi dan pencapaian-pencapaian yang sudah diraih, seperti nilai rapor, penghargaan, dan pengalaman-pengalaman. Maksimalkan penulisan esaimu untuk menunjukan bahwa kamu pantas untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
2. Tidak menggunakan format yang ditentukan
Setiap beasiswa memiliki kriteria tertentu pada format penulisan esai. Pastikan bahwa sobat sudah membaca instruksi mengenai standar dasar penulisan yang diwajibkan pemberi beasiswa.
Pada beasiswa GKS contohnya, pelamar diwajibkan untuk menulis esai dalam Bahasa Inggris atau Bahasa Korea, menggunakan font Times New Roman ukuran 11 dalam 2-3 halaman (tergantung jenis esai yang ditulis). Pelamar juga diwajibkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau prompt yang harus disertakan di dalam esai.
Apabila tidak ada kriteria standar penulisan tertentu, sobat bisa menulis dengan format pada umumnya. Contohnya dengan menggunakan font standar dan rapi seperti Times New Roman/Calibri/Arial, dst dengan ukuran 10-12. Jangan sekali-kali pakai font Comic Sans atau Jokerman, ya Cationers!
3. Menulis esai yang terlalu umum/general
Ada ratusan hingga ribuan pendaftar yang mendaftar beasiswa GKS setiap tahunnya. Untuk stand out di antara pelamar lain, usahakan untuk menulis esai yang tidak terlalu umum atau general sehingga pemberi beasiswa dapat mengingat esai yang kamu tulis dalam seleksi dokumen.
Terlebih, esai yang terlalu umum akan terasa kurang mendalam, kurang meyakinkan, dan kurang memikat bagi pemberi beasiswa sehingga esai-mu akan mudah terlupakan di antara ribuan pendaftar lainnya. Esai yang terlalu general seringkali tidak memiliki struktur yang jelas. Ini dapat membuat pembaca kebingungan dan tidak menangkap pesan yang kamu ingin sampaikan.
4. Tidak menulis tujuan studi yang jelas
Semua orang yang mendaftar beasiswa pada program tertentu pasti sama-sama ingin melanjutkan studi di negara yang dituju. Namun, berapa banyak orang yang dapat meyakinkan pemberi beasiswa bahwa mereka layak untuk dipilih?
Ketika menulis esai untuk aplikasi beasiswa atau masuk ke sebuah program studi, penting untuk menyampaikan tujuan studi yang jelas, meyakinkan dan terstruktur.
Sebelum sobat mulai menulis esai, tentukan dengan jelas tujuan studi yang ingin kamu raih. Pertimbangkan mengapa kamu ingin melanjutkan studi dalam program tertentu, apa yang ingin kamu capai melalui studi tersebut, dan bagaimana studi tersebut akan membantu mencapai tujuan jangka panjang-mu.
Cationers juga bisa menjelaskan alasan memilih program studi atau universitas tertentu secara rinci.
Cationers juga bisa menjelaskan alasan memilih program studi atau universitas tertentu secara rinci.
- Apa yang membuat program ini menarik bagi kamu?
- Adakah ilmu, isu/masalah, atau topik penelitian yang ingin kamu pelajari?
- Bagaimana program tersebut relevan dengan tujuan studi-mu?
- Apakah ada fasilitas atau fakultas tertentu yang menjadi daya tarik bagimu?
5. Tidak melakukan proofreading
Kesalahan umum lain yang sering dilakukan oleh banyak orang dalam menulis esai adalah tidak melakukan proofreading. Proofreading adalah proses penting untuk memeriksa dan memperbaiki kesalahan tata bahasa atau grammar, ejaan, dan struktur kalimat dalam tulisan.
Dengan melakukan proofreading, sobat memiliki kesempatan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki frasa atau kalimat yang kurang jelas atau kurang tepat. Hal ini tentunya dapat membantu meningkatkan kelancaran dan kualitas tulisan sobat secara keseluruhan.
Setidaknya, minta ke 2-3 orang lain untuk membaca esai kamu. Tapi jangan lebih dari itu ya! Terlalu banyak orang yang proofread esai bisa membuat kamu semakin bingung dan tidak punya arah yang jelas dalam penulisan esai.
Yuk persiapkan dokumen dan aplikasi terbaik untuk mendaftar beasiswa GKS (Global Korea Scholarship)! Jangan lupa untuk selalu check and re-check sebelum submit aplikasi pada form pendaftaraan. Good luck!
Tetap nantikan informasi selanjutnya mengenai hal-hal yang sedang happening di Korea Selatan mulai dari seputar K-scholarship, K-news, Trivia, wisata, culture dan masih banyak lagi lainnya di laman web Hellocation Korea serta tak lupa mampir pada sosial media Instagram kami @hellocation.korea dan @exploration.tour