
Kamu Cantik… Tapi Harus Lebih Kurus?
Hai, Cationers! Kalian relate nggak sih dengan kata “cantik” yang sering datang dengan embel-embel.
“Cantik sih, tapi lebih bagus lagi kalau kamu lebih kurus.”
“Udah oke, badannya tinggal tinggi dikit lagi.”
Pernah dengar komentar seperti ini? Atau bahkan mengalaminya?
Cationers, standar seperti itu nggak muncul begitu aja. Kalau di dalam budaya populer Korea—mulai dari K-Pop sampai drama, dari variety show sampai Instagram—kita sering banget disuguhi gambaran tentang “tubuh ideal”: kurus, tinggi, dan cantik. Lama-lama, standar ini jadi kayak patokan wajib untuk dianggap menarik atau bahkan ‘sukses’.
Lookism: Ketika Penampilan Jadi Segalanya
Di Korea, ada istilah lookism—perlakuan beda berdasarkan penampilan. Dan ini bukan cuma soal selera, tapi udah jadi bagian dari kehidupan sosial. Di sekolah, di tempat kerja, sampai di dunia hiburan, penampilan bisa banget menentukan nasib seseorang.

Menurut artikel dari Koran Universitas Seni Nasional Korea, banyak orang mulai percaya bahwa memiliki tubuh langsing, tinggi, dan wajah cantik adalah syarat penting untuk merasa cukup.
Dari Diet Ekstrem ke Operasi Plastik: Semua Demi Tampil Ideal?
Beberapa fakta mengejutkan yang disorot dari sumber artikel:
📌 Banyak orang yang nekat mengonsumsi obat diet berbahaya seperti dietamine demi menurunkan berat badan secepat mungkin.
📌 Operasi pemanjangan tubuh—yang awalnya buat kebutuhan medis—sekarang dipakai buat keperluan kosmetik.
📌 Iklan operasi plastik tersebar di mana-mana, apalagi di Stasiun Gangnam. Sampai- sampai Korea dijuluki sebagai “Republik Operasi Plastik”.

Buat sebagian orang, ini mungkin pilihan pribadi. Tapi kalau seseorang terpaksa berubah karena tekanan sosial dan standar kecantikan yang media dorong terus-menerus, kita patut bertanya: ini sehat atau nggak, sih?
Media Sosial dan Idola yang Jadi Panutan
Kita sering lihat idol yang tubuhnya ramping banget, aktris yang glowing dan nyaris tanpa cela, atau konten diet ekstrem yang viral di TikTok. Lama-lama, semua itu terasa normal.

Generasi muda, apalagi yang udah hidup dari kecil bareng internet, jadi makin gampang menyerap standar ini. Tanpa sadar, mereka menganggap tubuh mereka ‘kurang’ kalau nggak kayak yang ada di layar. Dan lebih parahnya lagi, mereka juga ikut menilai orang lain pakai standar yang sama. Jadi, secara nggak langsung, kita lupa untuk mencintai diri sendiri, bukan?
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Kalau kamu juga mulai capek dengan standar kecantikan yang sempit banget, ini beberapa hal kecil yang bisa kita mulai bareng-bareng:
1. Stop Komentar Fisik ❌
Coba deh biasakan nggak langsung komentar soal tubuh orang lain, apalagi dengan nada bercanda. Kadang, satu kalimat bisa nyakitin banget tanpa kita sadar.
2. Belajar Pilah-Pilih Konten 📱
Nggak semua yang viral itu sehat. Kita bisa mulai lebih kritis waktu lihat konten di media sosial. Tanyain: ini beneran sehat nggak? Ini cuma editan? Ini buat promosi produk diet?
3. Validasi Diri Sendiri 💖
Kamu nggak harus kurus untuk keren. Kamu nggak harus putih buat cantik. Kamu udah cukup—serius. ❤️
Budaya populer Korea itu keren, kita semua setuju. Kita semua punya keunikan. Saat kita mengenal dan menghargainya, kita jadi versi terbaik dari diri sendiri.
Gimana, Cationers? Apa masih insecure dengan keunikan diri sendiri? Yuk, share ke teman-teman kalian yang lagi “galau” dengan “tubuh ideal”. Jangan lupa ikuti terus blog hellocation.id dan instagram: hellocationkorea & hellocation.id biar nggak ketinggalan fakta dan informasi unik lainnya, ya! Annyeong~