Cationers, kabar hangat datang dari Korea Selatan—bukan soal drama baru atau idol comeback, tapi dari dunia pendidikan kedokteran yang sedang panas-panasnya. Mahasiswa kedokteran dan dokter muda di sana lagi menghadapi situasi yang mereka sendiri sebut sebagai darurat pendidikan medis. Tapi, kenapa sampai disebut “darurat”?
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Sistem Pendidikan di Korea Selatan yang Bikin Penasaran!
Jawabannya karena sistemnya terlalu kaku dan nggak adaptif terhadap kondisi yang terus berubah.
Sistem Kaku = Tekanan Mental + Masa Depan yang Terancam
Bayangin deh, kamu mahasiswa tingkat akhir, udah siap-siap ujian nasional dokter September nanti, tapi kampus masih tertutup karena konflik kebijakan. Akibatnya? Kamu bisa gagal ikut ujian, nilaimu nggak selesai, dan masa depanmu—yang kamu bangun bertahun-tahun—bisa runtuh dalam waktu singkat.
Inilah yang dirasakan mahasiswa kedokteran Korea Selatan. Mereka nggak cuma capek belajar, tapi juga capek melawan sistem yang dianggap nggak fleksibel, nggak memihak mahasiswa, dan nggak mau mendengarkan suara lapangan.

Salah satu mahasiswa yang hadir dalam diskusi dengan Kim Yong-tae bilang, “Kalau kita nggak balik sebelum Juli, semuanya kacau. Kita harus fleksibel sekarang.” Dan mahasiswa lainnya menambahkan, “Kalau kita terus mikir soal prinsip, kita bisa kehilangan sesuatu yang jauh lebih besar.”
Darurat Pendidikan Medis: Risiko Bukan Hanya untuk Kampus, Tapi Untuk Masyarakat
Nah, ini bukan cuma soal akademik. Kepala Sekolah Kebijakan Medis Korea, Choi An-na, mengingatkan bahwa jedanya pendidikan dan pelatihan dokter juga merugikan pasien. Kalau pendidikan dokter terganggu, maka kualitas layanan medis di masa depan juga ikut menurun. Ini bukan sekadar urusan kampus, tapi darurat nasional.
Choi bahkan mendesak semua pihak untuk duduk bersama dalam forum terbuka, termasuk mahasiswa, pemerintah, organisasi medis, dan politisi. “Kalau terus saling keras kepala, sistem medis kita akan hancur dari dalam,” tegasnya.
Sementara itu, Kim Yong-tae sebagai perwakilan politik mengaku pihaknya kurang mendengar aspirasi mahasiswa saat masih berkuasa. Kini ia janji akan berubah dan lebih banyak mendengar.
Cationers, darurat pendidikan medis di Korea Selatan ini adalah alarm yang keras: ketika sistem terlalu kaku, bahkan negara seprogresif Korea pun bisa kewalahan. Sistem pendidikan, apalagi di bidang sepenting kedokteran, harusnya lentur dan manusiawi—bukan menekan, apalagi membahayakan masa depan lulusannya.
📢 Mau tahu lebih banyak soal kehidupan mahasiswa di Korea, sistem pendidikan, dan isu-isu terkini lainnya?
Yuk, pantau terus blog hellocation.id dan follow Instagram @hellocationkorea. Jangan sampai ketinggalan insight penting dan cerita menarik lainnya!