Juli 2, 2024

Annyeong Cationers! Saat kalian menetap di Korea, kalian pasti akan menjumpai banyak benda yang memiliki kelima warna ini; putih, hitam, merah, biru, dan kuning. Lima warna tersebut mendominasi di berbagai jenis benda, mulai dari bendera Korea, hanbok, kipas tradisional, sampai ke detail bangunan tradisional. Kumpulan lima warna ini disebut dengan ‘Obangsaek’. Obangsaek sendiri sudah lama melekat di dalam kehidupan masyarakat Korea dan mendapat pengaruh dari era yang berbeda, terutama Dinasti Joseon. Buat Cationers yang ingin tahu lebih banyak tentang Obangsaek, yuk simak langsung artikel lengkapnya di bawah ini ya.

1. Karakteristik Warna dalam Sejarah Korea

Warna merupakan unsur yang memiliki pengaruh dalam sejarah Korea. Karakteristik warna terbagi menjadi dua, di antaranya:

  • Warna putih dan warna alami lain yang tidak diwarnai atau diputihkan.
  • Obangsaek atau lima warna utama (putih, hitam, biru, merah, kuning).

2. Obangsaek Mewakili Lima Elemen Utama

Tak hanya kekuasaan dinasti zaman dahulu, keberadaan Obangsaek juga mendapat pengaruh dari unsur budaya, seperti Lima Elemen Utama (ohaeng), Yin dan Yang (terlihat dari warna merah dan biru pada bendera Korea), Buddhisme, sampai Konfusianisme.

Seperti yang Cationers tahu, ohaeng terdiri dari benda-benda yang ada di alam, yaitu air, api, kayu, logam, dan tanah. Kemudian, lima warna ini dimaknai melalui warna, kedudukan, waktu, dan cuaca. Dari sinilah Obangsaek atau lima warna tercipta untuk mewakili unsur ohaeng tersebut. Selain ohaeng, Obangsaek juga menginterpretasikan lima arah maupun empat musim.

  • Putih: logam, barat, musim gugur.
  • Hitam: air, utara, musim dingin.
  • Biru: kayu, timur, musim semi.
  • Merah: api, selatan, musim panas.
  • Kuning: tanah, pusat utama bagi warna lain.

3. Makna Tiap Warna Obangsaek

  • Putih

Warna putih menyimbolkan kesucian, kemurnian, kepolosan, dan kesederhanaan. Putih menyiratkan bahwa setiap orang memiliki pikiran yang suci tanpa keserakahan. Selain itu, putih juga menggambarkan titik permulaan kehidupan manusia.

Pada era Dinasti Joseon, cendekiawan yang menganut Konfusianisme memakai jubah putih yang melambangkan kecerdasan, kehormatan, kemurnian, dan kesederhanaan. 

  • Hitam

Warna hitam seringkali berkaitan dengan simbol kematian dan kegelapan. Di satu sisi, hitam juga menyiratkan kebijaksanaan, formalitas, martabat, dan aturan. Pada era Dinasti Joseon pula, hitam dipakai sebagai warna topi resmi yang melambangkan adanya formalitas dan martabat. Sedangkan saat zaman penjajahan Jepang, hitam menunjukkan adanya institusi dan aturan.

Zaman sekarang masyarakat tidak memandang warna hitam sebagai nuansa suram, melainkan sebaliknya. Hitam mempresentasikan eksklusivisme dan elegan bagi yang memakainya. 

  • Biru

Dalam budaya Asia Timur, warna biru menyimpan arti utopia. Selain itu, biru juga cocok sebagai simbol masa muda dan harapan. Gunung, laut, dan langit yang berwarna biru dimaknai sebagai simbol kehidupan dan harapan. 

  • Merah

Merah memiliki arti yang lebih intens dibandingkan warna sebelumnya. Merah mempresentasikan adanya otoritarianisme, kohesi, dan solidaritas. Masyarakat zaman dahulu bahkan menggunakan warna merah dalam ritual pengusiran setan. Hal ini disebabkan karena mereka meyakini warna merah dapat menangkal roh jahat atau nasib buruk.

Warna merah ternyata juga berperan dalam pengobatan tradisional Korea. Merah berhubungan dengan jantung dan peredaran darah. Bahan cabai yang berwarna merah juga dipercaya dapat memperlancar peredaran darah.

  • Kuning

Kuning melambangkan kesucian, kekayaan, otoritas, dan kesuburan. Selain itu, kuning juga banyak terlihat di pakaian kaisar karena warna ini memiliki arti kebangsawanan, martabat, kekuasaan, dan kepercayaan.

Berbanding terbalik dengan makna cerah dan menyenangkan, kuning juga melambangkan peringatan. Warnanya yang terang menandai peringatan adanya mara bahaya.

Baca Juga: 6 Tempat Syuting MV dan Album BTS di Korea

4. Simbolisme Obangsaek

  • Politik

Warna memerankan peran penting dalam dunia politik karena warna mampu menyampaikan pesan kepada masyarakat. Sebagai contoh para buruh memakai warna merah dalam aksi mogok dan sebagai simbol komunisme; Presiden Lee Myung Bak menggunakan warna biru untuk menekankan pertumbuhan ekonomi; warna kuning, yang melambangkan pesan harapan dan perdamaian, menjadi warna politik paling sukses di Korea.

  • Pernikahan

Dalam pernikahan tradisional Korea, penggunaan warna juga terlihat dari pakaian pengantin pria dan wanita. Warna yang digunakan adalah warna-warna cerah yang biasanya hanya dipakai oleh para petinggi. 

Pengantin wanita mengenakan wonsam (mantel upacara) hijau yang dilapisi kain merah, sementara pengantin pria mengenakan dallyeong biru atau hijau. Kedua mempelai juga dianjurkan untuk memakai pakaian dalam berwarna kuning. Adanya warna biru dan merah mengikuti konsep yin dan yang yang memiliki arti menghilangkan energi negatif.

  • Arti Merah dalam Piala Dunia 2002 Korea-Jepang

Pada zaman dahulu, warna merah memiliki makna negatif terutama di dalam bidang politik dan industri. Melalui helatan Piala Dunia 2002, arti warna merah berubah menjadi energi positif berupa kegembiraan dan kemeriahan, sehingga dapat membangkitkan semangat orang-orang yang mengikuti pesta sepak bola dunia di tahun tersebut.

Wah, ternyata Obangsaek tersebut bukan sekedar warna yang menyemarakkan suasana atau mempercantik benda ya, Cationers. Tak heran, jika kita amati benda-benda di berbagai wilayah di Korea, Obangsaek sangat mempengaruhi gaya hidup dan menyimpan makna tersendiri berkat latar budaya dan kekuasaan di zaman dahulu.

Ingin tahu informasi budaya, tradisi, dan trivia lainnya tentang Korea? Ikuti akun Instagram Hellocation Korea dan Hellocation ID dan jangan lewatkan info-info menarik lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *